PANGKALPINANG – Warga asrama polisi di Jalan Ahmad Yani, Pangkalpinang, digegerkan dengan adanya laporan seorang wanita yang menguburkan janinnya di asrama polisi tersebut.
Wanita tersebut melakukan aborsi lantaran pacarnya yang seorang anggota polisi tidak bersedia menikahinya. Wanita berinisial AY itu menguburkan janinnya di rumah nomor 86.
Petugas pun langsung mengecek informasi tersebut dan menggali halaman belakang rumah, yang ditempati oleh Briptu Ferry, anggota Polres Pangkalpinang.
“Saya kaget aja ada janin dikubur dibelakang halaman rumah saya, saya baru satu bulan tinggal disini,” ujar Ferry kepada wartawan dikediamannya, Jumat (24/11/2012).
Ferry pun mengakui, dirinya pindah ke rumah tersebut menggantikan rekan kerjanya, yakni Brigadir HN.
Dalam laporannya, AY mengaku tiga tahun silam dia bersama pacarnya Brigadir HN, mengubur janin hasil hubungan gelap mereka di rumah tersebut. Mereka sengaja melakukannya disebabkan rasa malu hamil di luar nikah.
AY terpaksa mengadukan telah mengubur janinnya ke polisi, lantaran janji akan dijadikan istri oleh Brigadir HN tidak kunjung ditepati.
Penggalian tanah pun dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Pangkalpiang, namun hingga kedalaman 1,5 meter, tidak ditemukan juga jasad janin yang dimaksud, akhirnya petugas memutuskan untuk menghentikan penggalian tersebut.
Sementara itu, AY, warga Desa Payabenua, Kecamatan Mendobarat, Bangka, saat dikonfirmasi wartawan soal laporannya tersebut, memilih diam dan menutup wajahnya dari sorotan kamera. Belum ada keterangan detil dari pihak kepolisian terkait kasus ini.
Wanita tersebut melakukan aborsi lantaran pacarnya yang seorang anggota polisi tidak bersedia menikahinya. Wanita berinisial AY itu menguburkan janinnya di rumah nomor 86.
Petugas pun langsung mengecek informasi tersebut dan menggali halaman belakang rumah, yang ditempati oleh Briptu Ferry, anggota Polres Pangkalpinang.
“Saya kaget aja ada janin dikubur dibelakang halaman rumah saya, saya baru satu bulan tinggal disini,” ujar Ferry kepada wartawan dikediamannya, Jumat (24/11/2012).
Ferry pun mengakui, dirinya pindah ke rumah tersebut menggantikan rekan kerjanya, yakni Brigadir HN.
Dalam laporannya, AY mengaku tiga tahun silam dia bersama pacarnya Brigadir HN, mengubur janin hasil hubungan gelap mereka di rumah tersebut. Mereka sengaja melakukannya disebabkan rasa malu hamil di luar nikah.
AY terpaksa mengadukan telah mengubur janinnya ke polisi, lantaran janji akan dijadikan istri oleh Brigadir HN tidak kunjung ditepati.
Penggalian tanah pun dilakukan oleh Satuan Reskrim Polres Pangkalpiang, namun hingga kedalaman 1,5 meter, tidak ditemukan juga jasad janin yang dimaksud, akhirnya petugas memutuskan untuk menghentikan penggalian tersebut.
Sementara itu, AY, warga Desa Payabenua, Kecamatan Mendobarat, Bangka, saat dikonfirmasi wartawan soal laporannya tersebut, memilih diam dan menutup wajahnya dari sorotan kamera. Belum ada keterangan detil dari pihak kepolisian terkait kasus ini.
0 komentar:
Posting Komentar